PENGERTIAN DAN PERANAN MEDIA TEKNOLOGI DALAM DUNIA PENDIDIKAN DASAR

       


 
Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadi sarana penting untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efektif dan efesien. Namun di balik itu menjadi tuntutan besar bagi para guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menguasai teknologi dan media pembelajaran. Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar sangat penting dilaksanakan oleh para pendidik saat ini, karena peranan media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima dan melalui media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik untuk menjelaskan sesuatu yang disampaikan oleh pendidik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menggunakan media di dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru dengan peserta didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar di kelas. Jadi media pembelajaran adalah salah satu metode dalam mengatasi segala macam persoalan dalam mengajar, bukan saja mengatasi persoalan, namun media pemberi pembelajaran memberi berbagai informasi yang koprehensip kepada peserata didik.

         A. Pengertian Media Dan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan

1.     Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin “medium” yang secara harfiah berarti tengah atau pengantar. Pengertian media menurut AECT sebagaimana yang dikutip Miarso adalah segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi (Miarso, 2009:457).

Smaldino (2008:6): “Media the plural of medium, are means of communication. Derived form the latin medium (between), the term refers to anything that carries information between a source and receiver. Six basic categories of media are text, audio, visuals, video, manipulatives (object), and people. The purpose to media is to facilitate communication and learning”.

Kata media merupakan jamak dari medium, yang berarti sarana komunikasi. Kata media dalam bentuk Latin (antara). Istilah ini mengacu pada sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima.



Media memiliki enam kategori dasar dari yakni, teks, audio, visual, video, manipulatif (objek), serta orang di mana tujuan media adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Gerlanch & Ely dalam Arsyad, mengatakan bahwa media secara garis besar merupakan manusia, materi dan kejadian yang membangun suatu kondisi di mana siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini, pendidik, bahan ajar dan lingkungan merupakan media. Dalam proses pembelajaran, secara lebih khusus media diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, dan elektronis yang digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi baik visual ataupun verbal.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses pembelajaran dengan fungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan lebih baik dan sempurna.

Istilah pembelajaran sendiri digunakan untuk menunjukan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan serta yang pelaksanaannya terkendali. Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan, si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali (Miarso, 2008: 457).

Fungsi Media Pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi satu kesatuan dalam sistem pembelajaran. Dengan media dapat membantu guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa lebih efektif dan efisien. Posisi media dalam pembelajaran adalah sebagai salah satu komponen komunikasi.

2.     Pengertian Teknologi

Terminologi teknologi berasal dari kata “textere” (bahasa Latin) yang artinya “to weave or construct”, menenun atau membangun. Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata “Technologia” yang menurut Webster Dictionary berarti systematetic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis. Arti lain dari Teknologi diambil dari kata Techne sebagai dasar yaitu art, skill dan science yang berarti keahlian, keterampilan, dan ilmu. Teknologi merupakan usaha untuk memecahkan masalah manusia (Salisbury, 2002).

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Romiszowski (1981, h.11) menyebutkan bahwa teknologi itu berkaitan dengan produk dan proses. Sedangkan Rogers (1986, h. 1) mempunyai pemikiran bahwa teknologi biasanya menyangkut aspek perangkat keras (terdiri dari material atau objek fisik), dan aspek perangkat lunak (terdiri dari informasi yang terkandung dalam perangkat keras).

Didasarkan atas pemahaman-pemahaman tersebut secara terbuka Salisbury (2002,7) mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan yang terorganisir secara sistimatis untuk penyelesaian tugas-tugas secara praktis.

Dengan demikian, teknologi dapat dijadikan alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Salisbury (2002) mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan yang terorganisir secara sistematis untuk penyelesaian tugas-tugas secara praktis. Praktik penggunaan teknologi akan meningkatkan nilai tambah terhadap produk ilmu pengetahuan, itu mengapa teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik atau mesin.

Penggunaan istilah teknologi dalam pendidikan tidak terlepas dari kajian Finn (1960) pada seminar tentang peran teknologi dalam masyarakat, dengan judul makalahnya “Technology and the Instructional Process”. Melalui makalahnya dikaji hubungan antara teknologi dengan pendidikan. Argumen utama yang disampaikannya didasarkan atas gejala pemanfaatan teknologi dalam kehidupan masyarakat yang memiliki kemiripan dengan kondisi yang terdapat dalam pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan istilah teknologi yang disandingkan dengan pendidikan merupakan suatu hal yang tepat dan wajar.

Ada beberapa pengertian mengenai teknologi pendidikan yaitu anata lain :

a.    Merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat Bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar siswa.

b.   Menurut Webster Dictionary mengatakan bahwa teknologi pendidikan yaitu sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian.

c.     Teknologi pendidikan ialah gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang bertujuan untuk memberi kesan baik kepada pendidikan" (Crowell (1971): Encyclopedia of education).

d.   Teknologi Pendidikan/pembelajaran menurut Council for educational Technology for the United Kingdiom (CET): pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik-teknik dan alat bantu untuk memperbaiki proses belajar manusia.

e. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah mencari jalan pemecahanya, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. (Miarso, 1986).

f.   Menurut ACT (2004) Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.

g.  Sedangkan teknologi pembelajaran menurut AECT (Association for Educational Communication Technology) sebagaimana dikutip oleh Muhaimin teknologi pembelajaran adalah “suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

Lumsdaine (1964) dalam Romiszoswki (1981: 12) menyebutkan bahwa penggunaan istilah teknologi pada pendidikan memiliki keterkaitan dengan konsep produk dan proses. Konsep produk berkaitan dengan perangkat keras atau hasil-hasil produksi yang dimanfaatkan dalam proses pengajaran. Pada tahapan yang sederhana jenis teknologi yang digunakan adalah papan tulis, bagan, objek nyata, dan model-model yang sederhana.

Pada tahapan teknologi menengah digunakannya OHP, slide, film proyeksi, peralatan elektronik yang sederhana untuk pengajaran, dan peralatan proyeksi (LCD). Sedangkan tahapan teknologi yang tinggi berkaitan dengan penggunaan paket-paket yang kompleks seperti belajar jarak jauh yang menggunakan radio, televisi, modul, computer Teknologi Media Pembelajaran 4 assisted instruction, serta pengajaran atau stimulasi yang komplek, dan sistem informasi dial-access melalui telepon dan lain sebagainya.

Penggunaan perangkat keras ini sejalan dengan perkembangan produk industri dan perkembangan masyarakat, seperti e-learning yang memanfaatkan jaringan internet untuk kegiatan pembelajaran. Konsep proses atau perangkat lunak, dipusatkan pada pengembangan substansi pengalaman belajar yang disusun dan diorganisir dengan menerapkan pendekatan ilmu untuk kepentingan penyelenggaraan program pembelajaran. Pengembangan pengalaman belajar ini diusahakan secara sistemik dan sistematis dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Konsep proses dan konsep produk pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan karena keduanya bersama-sama dimanfaatkan untuk kepentingan pemberian pengalaman belajar yang optimal kepada peserta didik.

Pengembangan program belajar diawali dengan analisis tingkahlaku (tingkahlaku yang perlu dipelajari dan keadaan tingkahlaku belajar peserta didik) yang perlu dikuasai peserta didik dalam proses belajar dan pelahiran tingkah laku setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Tahapan analisis tingkah laku tersebut memanfaatkan penggunaan ilmu atau sejumlah pengetahuan untuk mengungkap kemampuan yang harus dimiliki calon peserta didik, di samping kemampuan yang harus digunakannya untuk memperoleh kemampuan hasil belajar. Romiszwoski (1986:15-17) memasukkan kegiatan tersebut ke dalam istilah “behavioral technology”. Selanjutnya, kemampuan[1]kemampuan hasil analisis dikembangkan ke dalam pengembangan program pembelajaran yang terpilih, atau tahapan “instructional technology”. Konsep dan prinsip teknologi pembelajaran kemudian diperkaya oleh ahli-ahli bidang Psikologi, seperti Bruner (1966), dan Gagne (1974), ahli Cybernetic seperti Lkita (1976), dan Pask (1976), serta praktisi seperti Gilbert (1969), dan Horn (1969), serta lembaga[1]lembaga pendidikan yang memiliki ketertarikan atas pengembangan program pembelajaran. Walaupun teknologi pembelajaran termasuk masih prematur, akan tetapi usaha pengembangannya terus dilakukan secara kreatif dan teliti sehingga mampu memecahkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran, sampai kepada hal-hal mikro dalam tahapan tingkahlaku belajar peserta didik.

Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkahlaku hasil belajar dalam kondisi yang nyata, atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu, pengembang program pembelajaran selalu Teknologi Media Pembelajaran 5 menggunakan teknik analisis kebutuhan belajar untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan yang diperlukan peserta didik. Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar selalu dilakukan analisis umpan balik untuk melihat kesesuaian hasil belajar dengan kebutuhan belajar. Harless (1996) menyebutnya dengan “front-end analysis”, sedangkan Mager dan Pape (1970) menyebutnya “performance problem analysis”. Dan Romizwoski (1986) mengistilahkan kegitan tersebut sebagai “performance technology”.

Secara konsep dan praktek, program pembelajaran memerlukan perhatian semua pihak yang memiliki keterkaitan termasuk kajian disiplin ilmu, dan tidak bisa hanya dipercayakan sepenuhnya kepada pihak pengajar saja. Hal ini diakibatkan oleh kompleksnya masalah human learning. Belajar berkaitan dengan perkembangan psikologis peserta didik, pengalaman yang perlu diperoleh, kemampuan yang harus dipelajari, cara atau teknik belajar, lingkungan yang perlu menciptakan kondisi yang kondusif, sarana dan fasilitas yang mendukung, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Untuk itu, Malcolm Warren mengungkapkan bahwa diperlukan teknologi untuk mengelola secara efektif pengorganisasian berbagai sumber manusiawi. Romizowski (1986) menyebutnya dengan “Human resources management technology”. Penanganan berbagai pihak yang diperlukan dan memiliki perhatian terhadap pengem-bangan program belajar dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memerlukan satu teknik tertentu yang dapat mengkoordinir dan menga-komodasikannya sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing.

Keterkaitan keseluruhan teknologi yang diperlukan untuk menangani masalah belajar manusia tersebut digambarkan oleh Romizwoski (1986), dimulai dari teknologi yang berkaitan dengan cara penguasaan kemampuan oleh peserta didik atau disebut dengan “behavioral technology”, kemudian teknologi yang diperlukan dalam disain, pengembangan, dan pemanfaatan program pembelajaran yang disebut dengan “instructional technology”, teknologi yang berkaitan dengan mencocokkan kebutuhan belajar dengan penampilan peserta didik dalam konteks tertentu disebut dengan “performance technology”, dan keseluruhan teknologi tersebut dibungkus melalui teknologi untuk mengelola berbagai sumber yang diperlukan untuk kepentingan disain, pengembangan, dan penyelenggaraan program belajar yang disebut dengan “Human resources management technology”.

B. Peranan  Media Dan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan

1.     Peranan Media Dalam Dunia Pendidikan

Menurut Kemp dan Dayton dalam Raymond, peran media pembelajaran yakni:

a.       Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih memenuhi sekitar;

b.      Pembelajaran dapat lebih menarik;

c.       Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar;

d.      Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;

e.       Penggunaan waktu pembelajaran dapat lebih dipersingkat;

f.        Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun diperlukan

    Kemudian juga, ada beberapa peranan media pembelajaran dalam proses belajar antara lain:

Pertama, siswa memiliki kemampuan untuk menangkap pembelajaran dengan baik.Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Karena media pembelajaran adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda atau pun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan keterampilan atau pun sikap (Mudhofir, 1993).

Kedua, Media membangkitkan keinginan dan minat siswa untuk belajar.Bukan hanya membangkitkan motivasi untuk belajar, namun membawa pengaruh positif bagi psikologis siswa. Sebab media pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik.

Ketiga, Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan dan penuh makna.

Selain urain di atas, (Sidik Bagas, 2018) menambahkan peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran antara lain:

a.      Memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan).

b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

c.   Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik.

d.      Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep.

e.       Menghubungkan yang nyata dengan yang tidak nyata.

Jadi, dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar membantu untuk memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan mutu pendidikan.

 

2.     Peranan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan

Adapun peranan teknologi dalam dunia pendidikan yakni:

a.    Sebagai alat komunikasi, dimana teknologi berperan penting untuk berdiskusi dan berinteraksi tentang konsep dan penyelesaian suatu masalah. Adapun alat yang digunakan yakni:

1)  Video conference. Contohnya: zoom, google meet, webex dan lain-lain sebagai salah satu alat peyampaian materi dan diskusi. Dimasa yang mewajibkan pembelajaran jarak jauh saat ini video conference dapat menjadi alternative yang memungkinkan berkomunikasi dua arah. Akan tetapi video conference juga memakan banyak data atau kuota. Adapun untuk mengatasi kekurangan dari video conference yaitu dengan memanfaatkan provider yang menawarkan kuota belajar gratis yang memungkinkan untuk mengakses video conference.

2)   WhatsApp group sebagai alat penyampaian materi dan diskusi dan disana kita dapat mengirim video pembelajaran, share dokumen, dan voice not. Kelebihan dari wahtsApp group dapat menyampaikan pembelajaran melalui video pembelajaran, materi dapat dilihat dan diulang kapan saja, dan juga lebih hemat kuota. Disamping itu juga whatsApp Group kelemahan yaitu banyaknya chat yang tidak penting muncul sehingga sulit untuk mencari materi yang tenggelam. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan cara menetapkan aturan dalam berkomunikasi dalam whatsApp Group.

3)  Kemudian ada Google Docs, Google Seets, Google Slides dan Dropbox paper sebagai alat diskusi yang dapat digunakan antar peserta didik. Google Docs, Google Seets, Google Slides dan Dropbox paper memungkinkan siswa bekerja sama dan hasil pekerjaan tersimpan secara otomatis selama ada jaringan internet. Akan tetapi pendidik kurang dapat memantau proses diskusi antar siswa. Ada salah satu solusi yang menurut kami dapat untuk mengatasi kelemahan tersebut yaitu dengan cara meminta laporan hasil diskusi atau meminta link untuk memantau jalannya diskusi.

b.    Sebagai alat untuk memberi motivasi kepada anak agar dalam proses pembelajaran siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi ini dapat membentuk pelajaran gamifikasi. Contoh teknologi yang dapat digunakan sebagai alat motivasi yakni:

1)  Kahoot dan Quizizz, dengan penerapan gaminifikasi leaderboard yang dipercaya mampu memicu semangat bersaing siswa. Tapi sayangnya Kahoot dan Quizizz itu waktunya terus berjalan sehingga siswa yang sinyalnya kurang baik akan terhambat dalam pengerjaan.

2)   Naskah Kolaborasi.  Dimana siswa diminta membentuk kelompok dan membuat foster untuk kemudian diunggah kemedia social seperti (IG, FB, dan Twitter). Untuk menjamin terjadinya diskusi dalam kelompok setiap siswa dapat menelaah poster kelompok lain dan memberi pertanyaan kekolom komentar. Kelebihan dari naskah kolaborasi itu pendidik dapat memantau proses diskusi berjalan dengan baik atau tidak, tetapi penerapan naskah kolaborasi memiliki kelemahan yaitu adanya komentar public yang juga mengganggu jalannya diskusi sehingga diperlukan kecekatan peserta didik untuk menghapus komentar dari public agar tidak menggangu.  

c.  Sebagai alat evaluasi, dimana pendidik dapat mengukur apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. Yaitu dengan memberikan tes dalam bentuk online. Adapun teknologi yang digunakan adalah:

1)  Portal Rumah Belajar merupakan salah satu media yang menyediakan sumber belajar hingga evaluasi pembelajaran yang disediakan oleh kemendikbud. Portal rumah belajar adalah situs gratis yang dapat mencakup banyak materi dan evaluasi bahkan memungkinkan untuk siswa melakukan pembelajaran lintas sekolah. Sayangnya, di portal rumah belajar ini membuat konten atau membuat evaluasi hanya biasa dibuat instansi dan juga guru yang memiliki NUPTK.

2) Google Forms yakni dapat megumpulkan data secara cepat dalam berbagai bentuk seperti kuis, pengayaan materi hingga feed back dari peserta didik ke pendidik. Selain mudah digunakan hasil evaluasi pun dapat langsung dipantau. Akan tetapi Google Forms memerlukan penyimpanan kedalam drive dan sangat terbatas jika belum diupgreat, tetapi hal ini dapat diatasi dengan cara rutin mengecek dan menghapus file yang sudah tidak digunakan.


    Nah gimana teman- teman menarik bukan untuk mempelajari teknologi. Yuk terus berekplorasi dan mengembangkan iptek dalam pembelajaran supaya kita dapat mengahadapi era industri 4.0 dan 5.0 yang akan mendatang.


REFERENSI

Aryadillah dan Fifit Fitriansyah. 2017. TEKNOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN: Teori dan Praktik. Herya Media.

Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar MahasiswaJurnal Komunikasi Pendidikan2(2), 103-114.

 

BACA JUGA:

TERIMAKASIH

Jangan Lupa like dan Subcribe youtube aku ya..

https://www.youtube.com/channel/UCyVMU2grsQgJgjtw_6efDhQ

YUK TONTON VIDEO DI YOUTUBE AKU YA " PEMBELAJARAN PAI KELAS 1 SD ( PELAJARAN 9 AYO KITA SHALAT)"

Komentar

  1. Bagaimana cara mengatasi dan beradaptasi tentang teknologi semakin canggih

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara mengatasi dan beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih ini yakni:
      1. Mencari mentor yang bisa membimbing kita untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
      2. Mencari ilmu sebanyak-banyaknya dibidang teknologi dengan kata lain kita harus lebih dalam memahami teknologinya agar kita bisa beradaptasi dengan teknologi tersebut.
      3. Melakukan evaluasi, karena tidak selamanya dalam upaya pemanfaatan teknologi itu berjalan mulus. oleh sebab itu diperlukan adanya evaluasi agar kita bisa melakukan pemilahan dari apa yang baik dan buruk dari adanya teknologi tersebut.

      Hapus
  2. Prinsip dasar apa yang dijadikan acuan teknologi dalam dunia pendidikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada 3 prinsip yang dijadikan acuan yakni:
      1. Berorientasi pada siswa
      2. Pemanfaatan sumber belajar
      3. Pendekatan sistem

      Hapus
  3. Bagaimana cara mengatasi teknologi dalam dunia pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dalam perkembangan teknologi sekarang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni:
      1. Guru melakukan pendekatan terhadap siswa tersebut kemudian bertanya apa yang membuat dia tidak mampu dalam perkembangan teknologi tersebut.
      2. Guru memberikan motivasi dan pengertian kepada siswa tentang pentingnya mempelajari teknologi.
      3. Guru memberikan pengertian kepada orang tua tentang pentingnya teknologi untuk kegiatan pendidikan sekarang ini.
      4. Guru harus memberikan bimbingan terhadap siswa yang tidak mampu dalam perkembangan teknologi.
      5. pihak sekolah harus mengusahakan kelengkapan fasilitas teknologi bagi siswa.

      Hapus
  4. Apa pengaruhnya media dan
    teknologi dalam dunia pendidikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengaruh media dan teknologi dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari positif dan negatif. Nah untuk pengaruh positifnya telah saya jelaskan diatas. Kemudian ada pula pengaruh negatifnya yakni siswa menjadi malas belajar, dimana terkadang kebanyakan siswa hanya menghabiskan waktu untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata. Mereka sibuk bermain Game Online, Fecebookan, Youtube, Instagram, Twitter, Tik Tok, Nonton Drama dan lain-lain yang semuanya itu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

      Hapus
  5. Kecanggihan teknologi menjadi hadiah bagi generasi pengembang penemuan, khususnya dalam bidang pendidikan.

    Bagaimana cara menyikapi perkembangan ini agar bisa menjadikannya sebagai sarana penunjang aktifitas pendidikan yang efektip dan efisien?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan cara menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dengan aktivitas pendidikan (belajar).

      Hapus
  6. Ada berapa peranan media pembelajaran dalam peroses belajar???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peranan media dalam proses pembelajaran itu sangat banyak salah satunya yaitu Menurut Kemp dan Dayton dalam Raymond, peran media pembelajaran yakni:

      a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih memenuhi sekitar;

      b. Pembelajaran dapat lebih menarik;

      c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar;

      d. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;

      e. Penggunaan waktu pembelajaran dapat lebih dipersingkat;

      f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun diperlukan.

      untuk lebih jelasnya lagi silahkan baca ulang pembahasan diatas.

      Hapus
  7. Sejauh mana perkembangan teknologi ini membantu guru dalam proses belajar mengajar d sekolah/kelas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perkembangan teknologi ini sudah sangat pesat khususnya dalam proses belajar mengajar karena dengan perkembangan teknologi ini menyebabkan munculnya metode-metode pembelajaran baru yang lebih efektif dan menarik serta memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Salah satu contohnya guru dapat menyampaikan materi melalui media visual/ audio visual yang dapat menciptakan suasana baru dalam pembelajaran.

      Hapus
  8. Bagaimana penerapan teknologi yang baik dalam kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penerapan teknologi yang baik dalam kehidupan sehari-hari yakni dengan cara tidak meyalahgunakan teknologi tersebut.

      Hapus
  9. Bagaimana pendapat mu tentang para netizen yang naik turun mendukung tentang perkembangan teknologi di era sekarang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut pendapatku hal itu wajar saja karena tidak semua netizen itu paham akan perkembangan teknologi. Ada sebagian orang yang memandang perkembangan teknologi ini dari sisi negatif dan ada juga dari sisi positif. Jadi wajar saja ada yang mendukung dan tidak mendukung.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN ILMU HADIST

PENGERTIAN DAN FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN

DAMPAK PENGGUNAAN INTERNET DIKALANGAN PELAJAR SMAN 1 PEMULUTAN SELATAN